Taman Jogja – 9 rekomendasi wisata alam di Jogja anti mainstream sangat cocok bagi kawula muda yang memiliki jiwa petualang yang tinggi.
Berkunjung ke Jogja? Bosan dengan wisata kota yang itu-itu saja? Tenang, ada beberapa rekomendasi wisata alam di Jogja yang bisa jadi alternatif pilihan saat Anda sedang berwisata ke daerah istimewa ini.
Memang agak sedikit jauh dari pusat kota, namun dijamin usai berkunjung dari tempat ini pikiran akan kembali tenang. Yuk, simak ulasan berikut sampai tuntas!
Inilah 9 Rekomendasi Wisata Alam di Jogja Anti Mainstream
-
Air Terjun Sri Gethuk

Terletak di Kabupaten Gunung Kidul tepatnya di Desa Wisata Bleberan, Air Terjun Sri Gethuk merupakan salah satu spot wisata alam yang amat sayang untuk dilewatkan.
Tak hanya air terjun Green Canyon yang berada di wilayah utara Amazon, Air Terjun Sri Gethuk juga menyimpan keindahan serupa. Aliran air terjun membelah hijaunya aliran sungai di Gunung Kidul dengan sangat indah dan tak pernah berhenti mengalir pada setiap musim.
Untuk bisa sampai di tempat ini, Anda harus melewati hutan kayu putih menggunakan kendaraan . Anda akan menjumpai berbagai kondisi jalan yang bervariasi, mulai dari aspal bagus sampai dengan jalan makadam atau berbatu.
Tak hanya kayu putih, Anda juga akan menjumpai hutan jati pada saat perjalanan menuju air terjun. Setelah sampai di area parkir Anda akan dihadapkan dengan dua pilihan menuju air terjun yakni, dengan menelusuri jalan setapak atau naik perahu melawan arus.
*Baca juga : Hadirkan Efek Air Terjun pada Taman Rumah*
-
Pemandian Tirta Budi

Berlokasi di Desa Dalem, Kecamatan Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pemandian ini sebenarnya sudah ada sejak puluhan tahun silam.
Diketahui warga Desa Dalem ini tak pernah hidup kekurangan air, bahkan selama ini mereka berkelimpahan air. Terdapat tiga buah mata air di desa ini yang tidak pernah kering dan menjadi tumpuan hidup warga desa.
Ketiga sendag tersebut yakni, Sendang wadon, belik kluwih, dan lanang berada di daerah aliran Kali Tepus.
Sendang wadon di Pemandian Tirto Budi difungsikan sebagai tempat mandi para wanita yang berada di dalam sebuah bilik dan berupa kolom-kolom kecil.
Sementara itu dua sendang lain yakni, Belik Kluwih dan Sendang Lanang hadir dalam bentuk pancuran yang mana dalam hal ini airnya berasal dari tepi kali. Kejernihan air dan warnanya yang khas membuat tempat ini mendapat julukan Blue Lagoon-nya Indonesia.Â
-
Kebun Teh Nglinggo

Rekomendasi wisata alam di Jogja berikutnya adalah kebun teh Nglinggo. Asal-usul Desa Wisata Nglinggo tidak bisa dipisahkan dari kisah kepahlawanan Pangeran Diponegoro.
Pada saat berperang melawan Belanda di Perbukitan Menoreh, Pangeran Diponegoro beserta pasukannya melakukan penyusunan strategi tidak jauh dari Desa Nglinggo.
Adapun Prajurit pengikutnya antara lain adalah Ki Linggo Manik, Ki Gagak Roban, dan Ki Dalem Tanu.
Sebagai bentuk hormat warga desa terhadap perjuangan mereka, akhirnya nama Ki Linggo Manik digunakan sebagai nama desa sekaligus untuk mengenang perjuangan mereka.
Saat ini desa tersebut semakin maju dan telah ditetapkan sebagai kawasan wisata dengan view yang menawan. Salah satu pemandangan tersebut bisa didapatkan di kebun teh yang berada di bagian ujung barat pedukuhan Nglinggo.
Dan untuk saat ini area pemandangan tersebut lebih dikenal dengan sebutan Kebun Teh Nglinggo.Â
-
Gua Rancang Kencono

Sudah tahu belum kalau ada wisata alam di Jogja berupa gua yang bisa dikunjungi oleh kaum wisatawan? Konon gua ini merupakan gua yang sarat akan cerita dari jaman prasejarah sampai dengan masa-masa perjuangan Laskar Mataram.
Sebuah pohon klumpit berusia ratusan tahun berdiri kokoh menjadi saksi bisu rangkaian kisah yang tercipta di Gua Rancang Kencono. Gua ini berada di wilayah Kabupaten Gunung Kidul, DIY.Â
Perlu Anda ketahui bahwa, Gua Rancang Kencono merupakan salah satu gua purba di Indonesia yang sejajar dengan Gua Braholo di Kecamatan Rongkop.
Gua berarea luas ini diperkirakan telah berusia lebih dari 2 abad dan pernah digunakan sebagai tempat persembunyian Laskar Mataram.
Oleh karena pernah digunakan sebagai tempat singgah untuk menyusun rencana mengusir penjajah Belanda, Gua ini diberi nama Gua Rancang Kencono.
-
Puncak Suroloyo

Selanjutnya, destinasi wisata alam di Jogja yang rekomen untuk dikunjungi adalah Puncak Suroloyo. Puncak ini digadang-gadang merupakan puncak tertinggi Pegunungan Menoreh. Yang konon dari puncak ini pengunjung bisa meneropong Candi
Borobudur yang terlihat sangat kecil dan dikelilingi oleh 4 gunung, yakni Gunung Sindoro, Merbabu, Sumbing, dan Merapi. Sebelum pergi ke tempat ini Anda harus tahu, perjalanan ke Puncak Suroloyo merupakan petualangan yang penuh dengan tantangan.
Anda akan melewati jalanan yang sempit, tanjakan curam, dan belokan tajam yang diapit oleh bukit dan jurang. Kendati demikian Anda tidak perlu takut,.
Sebab tantangan tersebut akan setimpal dengan pemandangan yang Anda dapatkan. Gugusan perbukitan tampak kokoh berdiri mengelilingi kawasan pedesaan di bawahnya.
Lebih dari sekadar bukit, lembah hijau dan sawah terbentang juga turut memberikan kesejukan saat perjalanan menuju puncak.
-
Gunung Gambar

Terletak di kawasan karst Baturagung, Gunung Gambar tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga jejak sejarang yang menawan.
Bagi para pemburu sinar fajar atau senja, wisata alam di Jogja ini menjanjikan pesona sunrise dari balik lapisan halimun dan tenggelamnya matahari di batas cakrawala.
Lokasi tepat dari gunung ini adalah di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Klaten.Â
Gunung ini memiliki banyak catatan unik, baik dari segi sejarah, geologis, maupun lokasinya. Terletak di area karst, litologi gunung ini tersusun dari fragmen material vulkanik tua.
Jika dilihat tempat ini tidak menyerupai gunung tinggi pada umumnya, melainkan bukit dengan puncak berwujud bongkahan batuan karst yang ukurannya sangat besar.
Konon pada masa Kerajaan Majapahit tempat ini pernah dijadikan sebagai lokasi pelarian dan pertapaan Ki Ageng Gading Mas.
*Baca juga : Inspirasi Air Mancur Minimalis Dalam Rumah*
-
Selokan Mataram

Apa itu Selokan Mataram? Dulu, pada masa penjajahan Jepang, tidak sedikit rakyat Indonesia dikirim ke berbagai daerah hanya untuk dijadikan tenaga kerja paksa.
Mereka dipaksa untuk melakukan pekerjaan pembangunan infrastruktur yang beragam untuk mendukung kepentingan militer Jepang dalam melawan sekutu.
Mereka sangat menderita karena tidak diberi makan dan diperlakukan dengan cukup kejam oleh penjajah Jepang.
Tindakan tersebut membuat Sri Sultan Hamengkubuwono IX sedih dan prihatin atas kejadian yang menimpa dan dialami oleh rakyatnya.
Lalu Beliau memerintahkan rakyatnya membangun saluran irigasi sepanjang 30 km sebagai bentuk penolakan rakyatnya dipekerjakan menjadi romusha.
Saluran yang pada awalnya bernama Kanal Yoshiro itu saat ini dikenal sebagai Selokan Mataram dan masih difungsikan untuk mengairi belasan ribu sawah.
-
Desa Wisata Ketingan

Siapa yang menyangka jika peresmian gapura dusun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada 1997 silam merupakan awal kehidupan baru warga Dusun Ketingan.
Beberapa hari setelah acara itu sebuah fenomena unik terjadi. Ribuan burung kuntul tiba-tiba datang ke dusun tersebut dan membuat sarang hampir di semua pohon yang ada di sana. Kedatangan mereka secara tidak langsung mengubah kehidupan warga menjadi luar biasa.Â
Pada bulan September burung-burung kuntul yang ada di dusun tersebut akan bermigrasi beberapa saat. Mereka akan hilang sejenak meninggalkan warga dan membiarkan warga menjalani kehidupan normal tanpa suara burung.
Nanti, pada pertengahan bulan Oktober burung-burung tersebut akan pulang. Mereka kembali berbondong-bondong membuat sarang dan hidup di dusung tersebut seperti biasanya. Terbayang tidak betapa merdunya tinggal di dusun tersebut?
-
Gua Kiskendo

Berbeda dengan kebanyakan gua yang hanya bisa dinikmati keelokannya, Gua Kiskendo juga menyajikan sepenggal kisah kakak beradik berkepala kerbau.
Konon, gua ini merupakan medan pertempuran Mahesasura dan Lembusura melawan Subali. Di dalam gua ini terdapat 9 situs pertapaan.
Yang masing-masing adalah Tledek, Padasan, Kusuman, Semelong, Santri Tani, Lumbung Kempek, Selumbung, Seterbang, dan Sekandang.Â
Di tengah-tengah gua terdapat sebuah ruangan yang serupa dengan dengan aula kecil. Di dalam ruangan tersebut terletak sebuah gentong berisi air yang asal airnya dari tetesan stalagtit dan bisa diminum untuk melepas dahaga.
Menelusuri Gua Kiskendo akan membuat Anda merasa sedang menonton pertunjukan teater di dalam gua.
Penutup
Demikian informasi tentang 9 rekomendasi destinasi wisata alam di Jogja anti mainstream yang bisa digunakan sebagai referensi ketika Anda akan berkunjung ke Jogja.
Untuk bisa mengunjungi masing-masing destinasi tersebut Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau agen travel.
*Baca juga : 10 Taman Wisata Di Jogja Dengan Pesona Yang Luar Biasa Dan Cocok Untuk Berlibur*